BAHASA DAN KESUSASTRAAN MELAYU
A. Bahasa Melayu
Bahasa Melayu adalah salah satu bahasa Austronesia yang memiliki sejarah panjang dan kaya. Berikut adalah beberapa aspek penting mengenai bahasa Melayu
1. Asal Usul dan Penyebaran
Asal Daerah:
Bahasa Melayu diperkirakan berasal dari wilayah Sumatra bagian selatan.
Bukti tertulis awal bahasa Melayu ditemukan di prasasti-prasasti dari Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
Penyebaran Luas:
Karena peranannya sebagai bahasa perdagangan, bahasa Melayu menyebar luas di seluruh kepulauan Nusantara dan wilayah sekitarnya.
Penyebaran ini didukung oleh aktivitas perdagangan maritim yang intens di kawasan tersebut.
Bahasa Melayu menjadi lingua franca di Asia Tenggara.
2. Perkembangan dan Pengaruh
Bahasa Melayu Kuno dan Klasik
- Bahasa Melayu mengalami perkembangan dari bentuk kuno ke bentuk klasik, yang digunakan dalam karya-karya sastra dan dokumen-dokumen sejarah.
- Pada masa klasik, bahasa Melayu mencapai puncak kejayaannya sebagai bahasa sastra dan bahasa resmi kerajaan-kerajaan Melayu.
Pengaruh Bahasa Lain
- Bahasa Melayu telah dipengaruhi oleh berbagai bahasa lain, termasuk Sanskerta, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris.
- Pengaruh ini tercermin dalam kosakata dan struktur bahasa Melayu.
Bahasa Indonesia
- Bahasa Melayu menjadi dasar bagi bahasa Indonesia, bahasa nasional Republik Indonesia.
- Keputusan ini diambil pada Kongres Pemuda II tahun 1928, yang mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
B. Kesustraan Melayu
Kesusastraan Melayu adalah warisan budaya yang sangat kaya, mencakup berbagai bentuk ekspresi sastra yang telah berkembang selama berabad-abad. Berikut adalah beberapa aspek penting dari kesusastraan Melayu:
a. Karakteristik Utama
a.1. Tradisi Lisan dan Tulisan
Kesusastraan Melayu memiliki akar yang kuat dalam tradisi lisan, dengan cerita-cerita yang disampaikan secara turun-temurun melalui nyanyian, pembacaan, dan penceritaan.
Seiring dengan perkembangan tulisan, kesusastraan Melayu juga menghasilkan karya-karya tulis yang penting.
2. Pengaruh Agama dan Budaya:
Kesusastraan Melayu dipengaruhi oleh berbagai agama dan budaya, termasuk Hindu-Buddha, Islam, dan budaya lokal.
Pengaruh Islam sangat kuat, terutama dalam karya-karya yang bernuansa keagamaan dan moral.
3. Keragaman Bentuk Sastra
Kesusastraan Melayu mencakup berbagai bentuk sastra, seperti:
- Hikayat: Cerita prosa panjang yang mengisahkan tentang kepahlawanan, legenda, dan sejarah.
- Syair: Puisi naratif yang terdiri dari bait-bait dengan rima yang teratur.
- Pantun: Puisi lisan tradisional dengan rima dan struktur yang khas.
- Gurindam: Puisi yang mengandung nasihat atau ajaran moral.
Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin): Karya sejarah yang menceritakan tentang asal-usul dan perkembangan kerajaan-kerajaan Melayu.
b. Periode Penting
Masa Klasik:
- Periode ini ditandai dengan munculnya karya-karya sastra yang penting, seperti Hikayat Hang Tuah, Sejarah Melayu, dan Syair Siti Zubaidah Perang Cina.
- Karya-karya ini mencerminkan nilai-nilai budaya, agama, dan sejarah masyarakat Melayu pada masa itu.
Masa Modern:
- Kesusastraan Melayu terus berkembang hingga masa modern, dengan munculnya berbagai penulis dan karya sastra yang baru.
- Perkembangan ini dipengaruhi oleh perubahan sosial, politik, dan budaya.
C. Pantun
- Terdiri dari empat baris: Setiap bait pantun terdiri dari empat baris.
- Rima a-b-a-b: Baris pertama dan ketiga memiliki rima yang sama, begitu pula baris kedua dan keempat.
- Terdiri dari sampiran dan isi: Dua baris pertama disebut sampiran, yang biasanya tidak memiliki hubungan langsung dengan isi pantun. Dua baris terakhir disebut isi, yang menyampaikan pesan atau makna pantun.
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata: Jumlah suku kata dalam setiap baris biasanya berkisar antara 8 hingga 12.
2. Fungsi Pantun
Pantun memiliki berbagai fungsi dalam masyarakat Melayu, antara lain:
- Sebagai sarana hiburan: Pantun sering digunakan dalam acara-acara hiburan atau pertemuan sosial.
- Sebagai sarana pendidikan: Pantun dapat digunakan untuk menyampaikan nasihat atau ajaran moral.
- Sebagai sarana komunikasi: Pantun dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau perasaan secara tidak langsung.
- Sebagai bagian dari tradisi: Pantun merupakan bagian penting dari tradisi lisan Melayu.
D. Gurindam 12 raja haji
- Penulis: Raja Ali Haji (1808-1873)
- Isi: 12 pasal yang berisi nasihat tentang berbagai aspek kehidupan.
- Bahasa: Melayu Klasik
- Nilai-nilai: Mengandung nilai-nilai agama, moral, dan etika yang tinggi.
2. Beberapa Nilai Luhur dalam Gurindam 12:
- Ketauhidan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
- Pentingnya menjalankan ibadah dengan tekun.
- Pengendalian diri dan nafsu.
- Akhlak mulia dalam pergaulan.
- Introspeksi dan perbaikan diri.
- Berbakti kepada orang tua.
- Tanggung jawab pemimpin dan rakyat.
- Kejujuran dan amanah.
E. Tunjuk Ajar Melayu Tenas Efendi
1. Isi dan Makna:
- Tunjuk Ajar Melayu" berisi ajaran-ajaran tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk agama, moral, etika, adat istiadat, dan hubungan sosial.
- Karya ini bertujuan untuk melestarikan dan mewariskan nilai-nilai budaya Melayu kepada generasi penerus.
- "Tunjuk Ajar Melayu" sarat dengan petuah hidup yang jadi panduan hidup Orang Melayu.
- Tunjuk Ajar Melayu yang disusun oleh Tennas Effendy tersebut secara garis besar berisi 25 pemikiran utama yang disebut juga sebagai Pakaian Dua Puluh Lima.1
2. Nilai-nilai Luhur
- Karya ini mengajarkan tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
- "Tunjuk Ajar Melayu" menekankan pentingnya kejujuran, kesopanan, tanggung jawab, dan gotong royong.
- didalamnya juga terdapat nilai-nilai luhur, budaya, pendidikan.
F. Syair ikan terubuk bengkalis
1. Isi Syair
- Syair ini menggambarkan keindahan dan keunikan ikan terubuk, serta pentingnya ikan ini bagi masyarakat Bengkalis.
- Syair ini juga seringkali mengandung pesan-pesan moral dan nasihat tentang kehidupan.
- Syair ini juga menceritakan tentang proses penangkapan ikan terubuk yang dilakukan secara turun temurun.
2. Nilai Budaya
- Syair ini mencerminkan hubungan erat antara masyarakat Melayu dengan alam, khususnya dengan laut dan ikan.
- Syair ini juga menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan.
- Syair ini juga menjadi sarana untuk melestarikan tradisi dan budaya Melayu.
Profil Penulis
Saya Adalah
Mahasiswa Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis (ISNJ), Angkatan Tahun
2024, Lahir di Sungai Alam, Bengkalis Pada Tanggal 25 Oktober 1990, saat ini
Saya bekerja sebagai Tenaga Honorer Bidang Tata Ruang di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Bengkalis.Sebelum menjadi Mahasiswa di Institut Syariah Negeri
Junjungan Bengkalis (ISNJ) ini, saya terlebih dahulu menempuh Pendidikan di
Politeknik Negeri Bengkalis Program Studi Teknik Informatika Angkatan Tahun
2009 memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.) Diploma Tiga (D3)
0 Response to "BAHASA DAN KESUSASTRAAN MELAYU"
Posting Komentar